PMKP Krai

Sabtu, 07 April 2012

PMKP Krai mengelola Minyak Serai

 Perum Perhutani khususnya di PMKP Krai

yang mengelola Minyak Kayu Putih & Minyak Serai Wangi

     Perusahaan umum yang dikelola negara sebagai produksi Minyak Kayu Putih terbesar di daerah Jawa Tengah PMKP Krai juga mengelola Minyak Atsiri yaitu : Minyak Serai Wangi dengan luas kebun berkisar 3.660 Ha yang ditanami tanaman pokok Kayu Putih. Berkat Assman PMKP Krai Bp.Yunasri  S.Hut dan berserta karyawan / staffnya mengajukan pergantian tanaman tumpangsari yang awalnya tanaman jagung diganti tanaman serai wangi yang bisa menetralisir hama ditanaman Kayu Putih. Selain itu tanaman yang mempunyai naman latin Cimbopogon Nardus L ini juga mempunyai kadar citronela dan geraniol yang bisa mengusir hama dengan baunya / aromatiknya.
Dengan adanya tanaman pengganti tumpangsari jagung yaitu Serai wangi tidak kalah hasilnya sama panen tanaman tumpangsari jagung kata Assman PMKP Krai Bp. Yunasri S.Hut maka semua LMDH se KPMKP Krai ikut berperan dalam mengembangkan / membudidayakan tanaman Serai wangi dikebun Tanaman Kayu Putih. Denagan ini KPMKP Krai juga menerima pesanan Minyak Serai Wangi dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu Assman KPMK Krai juga ingin menyejahterakan dan memandirikan lingkup LMDH se KPMKP Krai dengan adanya tanaman Serai Wangi.

KOMODITAS TANAMAN SEREH WANGI
Informasi Umum
 Sereh wangi dikenal dengan berbagai nama daerah, seperti sere mangat (Aceh), sange-sange (Toba), sere (Gayo, Jawa, Madura), sarai (Minangkabau), sorai (Lampung), sereh (Sunda), see (Bali), patahampori (Bima), kendoung witu (Sumba), nau sina (Roti), bu muke (Timor), tenian nalai (Leti), timbuala (Gorontalo), langilo (Buol), dirangga (Goram), hisa-hisa (Ambon), isola (Nusa laut), bisa (Buru), hewuwu (Halmahera). Sedangkan nama asingnya adalah citronella grass.
  1.  Sereh wangi diduga berasal dari Srilanka. Nama latinnya adlah Cymbopogon nardus L., termasuk dalam suku Poaceae (rumput-rumputan).
  2. Varietas sereh wangi yang paling dikenal adalah varietas mahapengiri dan varietas lenabatu. Var mahapengiri mampu memberikan mutu dan rendemen minyak yang lebih baik dibandingkan var lenabatu.
  3.  Kedua Varietas tersebut dapat dibedakan dengan melihat / mengamati pertumbuhan daunnya. Daun sereh wangi var mahapengiri pada umur 6 bln akan merunduk, sehingga tinggi rumpun kurang dari 1 meter, sedangkan varietas lenabatu rumpunnya akan tumbuh lebih tinggi. Rumpun varietas mahapengiri berbentuk lebar dan rendah serta membutuhkan lahan yang lebih subur, sedangkan varietas lenabatu rumpunnya tinggi dan dapat tumbuh pada lahan yang kurang subur.
Syarat tumbuh dan budidaya :
  •  Umumnya akan tumbuh di daerah dengan ketinggian rendah sampai dengan 4.000 m dpl. Namun pertumbuhan akan optimal pada areal dengan jenis tanah alluvial yang subur pada ketinggian sampai 2.500 m dpl, beriklim lembab dengan curah hujan merata sepanjang tahun.
  •  Pertumbuhan kurang baik pada tanah yang liat dengan tekstur ringan dan menahan air. Tanah berpasir dan cukup subur lebih baik daripada tanah berkapur untuk pertumbuhan sereh wangi.
  •  Iklim yang dikehendaki adalah yang mempunyai curah hujan 1.800 – 2.500 mm per tahun dengan distribusi yang meratadalam waktu 10 bulan.
  • Derajat keasaman (pH) yang disukai 6,0 – 7,5. Sinar matahari harus cukup. Perbanyakan tanaman yang paling mudah adalah dengan pemecahan rumpun tanaman dewasa.
  •  Sereh wangi yang akan diambil minyak atsirinya agar dipangkas sebelum munculnya bunga, karena jika bunganya sudah muncul maka mutu minyaknya akan lebih rendah.
  •  Panen daun sereh wangi pertama kali pada saat sudah berumur enam bulan sejak penanaman, panen selanjutnya dapat dilakukan tiga kali setiap tahunnya.
  • Kriteria/saat panen ditetapkan berdasarkan perkembangan, tinggi dan tingkat kedewasaan tanaman. Ketepatan waktu panen sangat berpengaruh pada mutu dan rendemen minyak atsirinya.
  • Waktu panen dilakukan sebaiknya pada pagi hari. Pemangkasan daun jangan terlalu rendah, cukup di pangkal daun karena bagian di bawah pangkal daun tidak mengandung minyak atsiri.
  • Tanaman sereh wangi dapat hidup sampai 6 tahun, tapi produktivitasnya sudah menurun.

Minyak sereh wangi
  1.  Dalam dunia perdagangan dikenal dua tipe minyak sereh wangi, yaitu tipe Ceylon dan tipe Jawa (Indonesia). Tipe Ceylon kebanyakan diproduksi di Srilanka, sedangkan tipe Jawa diproduksi selain di jawa juga dibeberapa negara lain seperti Cina, Honduras dan Guatemala.
  2.  Mutu Minyak sereh wangi tipe Ceylon tidak dapat menyaingi mutu tipe Jawa.
  3. Daerah penanaman dn produksi minyak sereh wangi di Indonesia terutama di Jawa, khususnya di Jabar dan Jateng. Menurut data Stastistik, daerah yang mengembangkan sereh wangi hanya di Riau, Jabar, Jateng, Kalbar dan Sulsel.
  4. Pangsa produksi minyak sereh wangi Jabar & Jateng mencapai 95 % dari total produksi Indonesia. Daerah sentra produksi di Jawa Barat adalah : Pandeglang, Bandung, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Lebak, Garut dan Tasikmalaya. Sedangkan di Jateng adalah KPMKP Krai, Cilacap dan Pemalang.
  5.  Beberapa negara yang selalu aktif membeli minyak sereh wangi Indonesia antara lain adalah Singapura, Jepang, AS, Australia, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, India, dan Taiwan. Dengan pembeli utama adalah AS, Preancis, Italia, Singapura dan Taiwan.
Mutu Minyak sereh wangi

  •  Mutu minyak sereh wangi ditentukan oleh kandungan komponen utamanya dan kemurniannya. Komponen utama adalah kandungan sitronelal dan geraniol, yang biasanya dinyatakan dalam geraniol jumlah. Tidak boleh mengandung bahan asing, seperti minyak lemak, alcohol, m. tanah, m. terpentin, etilen glikol, hekslen glikol.
 Kriteria mutu berdasarkan SII 0025/1979 untuk minyak sereh wangi jawa adalah :
• Warna: kuning pucat sampai kuning kecoklatan
• Geraniol-jumlah : minimum 85%
• Sitronelal : minimum 35%
• Sisa penyulingan uap : maksimum 2,5
• Titik nyala : 74o C
• Alkohol (ethanol), minyak lemak, & minyak pelican : negatif
• Kelarutan dalam alcohol 80 % : 1:2 jernih dan seterusnya opalensi
(maksimum)
Kriteria mutu untuk minyak sereh wangi jawa berdasarkan Essential Oil Association of USA (EOA) adalah :
• Penampilan, Warna, bau : minyak kurang encer, warna kuning muda sampai kuning kecoklatan, bau aldehid
• Bobot jenis pada 25o C : 0,875 – 0,893
• Putaran optik : (-)0o30 – (-) 6o
• Indeks refraksi pada 20oC : 1.4660 – 1.4745
• Kandungan geraniol : 85 – 97 %
• Kandungan sitronelal : 30 – 45 %
• Kelarutan dalam alkohol 80 % : larutan jernih dalam 1 – 2 volume, dan seterusnya opalensi

Kegunaan minyak sereh wangi
  •  Digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun, sprays, desinfektans, bahan pengilap dan aneka ragam preparasi teknis.
Proses produksi minyak sereh wangi



  1.  Proses pengambilan minyak sereh wangi dilakukan melalui proses penyulingan. Rendemen rata-rata minyak sereh wangi sekitar 0,6 – 1,2 %, tergantung jenis sereh wangi, serta penanganan dan efektifitas penyulingannya.
  2. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu minyak sereh wangi diantaranya adalah penanganan terhadap daun hasil panen yang akan diambil minyaknya. Sebelum disuling daun tersebut sebaiknya dikeringkan dulu beberapa saat, dlam cuaca baik membutuhkan waktu 3 – 4 jam. Selama pengeringan daun harus dibolak balik.
  3.  Daun setelah dikeringkan hendaknya segera dilakukan penyulingan, karena penyimpanan daun yang terlalu lama akan menurunkan mutu minyak sereh wangi yang diperoleh.

DAUN ADALAH NAFASKU

TANPA TANAMAN TIADA KEHIDUPAN 

4 komentar:

  1. bagaimana cara membeli minyak sereh wangi?
    Terima kasih
    Sri - 02197562466

    BalasHapus
  2. Saya memiliki komoditi serai wangi, adakah pmkp menerima? kontak saya di 0877 3866 9422. terima kasih

    BalasHapus
  3. Gimana ya klo mau pesan buat di jual lagi

    BalasHapus